Skip to main content

Rhenald Kasali "Tomorrow Is Today"



SINOPSIS
I’ve been livin’ for the moment
But I just can’t’ have my way
And I’m afraid to go sleep
Cause tomorrow is today
—Tomorrow is Today, Billy Joel.


Anda mungkin pernah mendengar potongan lirik lagu Tomorrow is Today yang dinyanyikan oleh Billy Joel itu. Namun, Anda mungkin belum tahu latar belakangnya. Konon, Billy Joel didera rasa frustrasi dan depresi pada hari itu dan hari esoknya. Begitulah perjalanan seorang bintang.  Di balik bertaburannya cahaya gemerlap, Billy Joel ternyata juga mengalami depresi, bahkan berujung bunuh diri. 

Kisah pilu seperti itu tentu tak hanya dialami seorang musisi. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan sangat biasa kita saksikan sikap mental inferior dan fatalistik di antara para eksekutif dan entrepreneur. Mereka khawatir terhadap banyak hal. Berbicara dengan nada sedih, seorang pengusaha yang pernah berjaya merespons model baru bisnis yang digerakkan orang-orang muda, “Apa saya tutup saja semua usaha saya di sini? Pemerintah tak peduli dengan kami. Ribuan tenaga kerja terancam.” 

Perubahan itu pasti. Sayangnya tak semua orang mau berubah, sebagian malah terperangkap dalam “masa lalu”, masa-masa emasnya yang tak ada lagi. Ia berpikir zaman keemasan itu akan ada terus, dan bila hilang, ia pun tetap berpikir cara lamalah yang benar.

Buku lanjutan tentang disruption ini, bukan untuk menjelaskan lagi tentang disruption itu sendiri. Penulis ingin mengajak Anda melihat apa yang dilakukan eksekutif Indonesia yang menyadari adanya ancaman disruption. Ancaman yang bisa membuat mereka mati, atau minimal, kesakitan.

Alih-alih membiarkan perusahaannya mati, meski kadang perubahan terus-me­nerus memicu frustrasi, sebagian dari mereka justru merespons secara inovatif dan melakukan self disruption. Walaupun masih banyak juga yang tanpa menyadari telah mengambil jalan bunuh diri, terperangkap oleh masa lalunya, seperti Nokia atau Kodak.

Apa pun profesi dan latar belakang Anda, jangan lewatkan membaca buku yang menggugah dan mencerahkan ini! 

Comments

Popular posts from this blog

Puisi "CINTA WAJIB JUJUR"

  untukku Deza Zakiyah Cinta Wajib Jujur Cinta m e m ang g t i d a k wajib memilik i Perasaan wajib kadang menciptakan perangkap juga Tapi cinta y ang jujur wajib sejati Karena dengannya nasib akan berpihak padanya Duh...D ik , siapa yg beruntung, beruntung itu?

Koran Kompas Salah Cetak

Apakah Kalian Termasuk yang Menengok Koran Kompas Hari Ini? oleh: Deza Zakiyah Seperti biasa, pagi ini selembaran Koran sudah ada di meja kantor saya Seperti biasa juga saya hanya mengacuhkan dan memindahkan Koran tersebut ke meja manager saya untuk dibaca oleh orang lain Saya lebih senang membaca berita dalam bentuk digital, mungkin kalian sudah tahu alasan saya lebih memilih berita genggam. Namun, hari ini ada yang berbeda dengan Koran kelas premium ini Di sosial media berbondong-bondong mengomentari Koran Kompas karena lorem ipsum. Lorem ipsum sendiri disebut dummy text adalah teks standar yang ditempatkan untuk mendemontrasikan prestasi visual seperti font, tipografi, dan tata letak. Bisa disebut juga tulisan sementara dalam isi layout desain, ya kesimpulannya saya saja baru tau kesalahan cetak itu istilah redaksinya adalah   lorem ipsum. Meskipun berita dalam bentuk cetak seperti ini omsetnya turun hingga 50%, Koran Kompas tetap memiliki pembac...