oleh Deza Zakiyah
Tergugah
Bibirmu yang sex-si
pernah mendarat di bibirku Selasa pagi
Sayu matamu
Membelai-belai pipiku
Menggesekkan bulunya dengan manja nan syahdu
Tiba-tiba satu jam berlalu
Kertas ini kosong melulu
Namun otakku
Sudah terlalu penuh dengan rindu
Akarnya menjalar ke seluruh sel dalam tubuhku
Terkujur kaku
Membuatku seperempat gila akan hal itu
Malam masihlah sama; sunyi
Tepat pukul lonceng berbunyi
Hansip memukuli tiang-tiang tinggi
Dentumnya menggetarkan nurani
Sekarang ini
Tubuh penuh luka sebab rindu terus menggerogoti~
Z|Menes|17
Comments
Post a Comment