Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2018

Puisi "AKU DIMANA KAMU KEMANA"

Aku dimana Kamu kemana  oleh Deza Zakiyah S eolah kamu masih di sebelah. W aktu kupegang tanganmu, tak tahunya kosong G elas kosong adanya... N owhere I just know, i domicile in a place that give a tranquility i s that inside u?   Pulang lah..   P asti pulang K e rumah di mana tempat tidur hangat membuka dekapannya M usik melesap mengisi tiap bocor dalam mimpiku S erta tiupan nafas halus yang memberiku oksigen hidup... di rumah...itu, rumah itu.. Ok Selamat tidur dan s elamat malam  R umah dengan jendela daun-daun kedinginan A tap yang berserak bintang D ipan kayu yang senyap, beku M usik binatang malam di lengking knalpot angkot S erta nafas malaikat yang berbisik... "Ok...selamat tidur dan selamat malam" juga..

Puisi "CINTA WAJIB JUJUR"

  untukku Deza Zakiyah Cinta Wajib Jujur Cinta m e m ang g t i d a k wajib memilik i Perasaan wajib kadang menciptakan perangkap juga Tapi cinta y ang jujur wajib sejati Karena dengannya nasib akan berpihak padanya Duh...D ik , siapa yg beruntung, beruntung itu?

Puisi "PANIKTITANIK"

untukku Deza Zakiyah Paniktitanik Mataku hampa kaku Laut pelan menelan tubuhku Tulang dan darah beku Di dingin kutub terpaku. Gunung es itu  pun rusak Kapalku keras menabrak Dan pesta hancur tak terelak Tawa kini puing berserak. Kupandang wajahmu pasi Menjauh dari mata mimpi Seperti sisa anggur di palka Sirna di misteri samudera Ingatan padamu kini maut Hidup tinggal sakit kupagut Di tubuh yg terkubur laut Menyisa waktu melulu tunggu Jiwa kosong bilakah bertaut. Gelap...hitam semua pandang Kelam...sunyi di semua kenang Jiwa mati tahu, kamu seorang Bagi hidup kini mayat tergenang Selamat tinggal...selamat datang Diri yang segala hilang. Datangnya radar kebisuan malaikha 19-03-16