untukku Deza Zakiyah
Paniktitanik
Mataku hampa kaku
Laut pelan menelan tubuhku
Tulang dan darah beku
Di dingin kutub terpaku.
Gunung es itu pun rusak
Kapalku keras menabrak
Dan pesta hancur tak terelak
Tawa kini puing berserak.
Kupandang wajahmu pasi
Menjauh dari mata mimpi
Seperti sisa anggur di palka
Sirna di misteri samudera
Ingatan padamu kini maut
Hidup tinggal sakit kupagut
Di tubuh yg terkubur laut
Menyisa waktu melulu tunggu
Jiwa kosong bilakah bertaut.
Gelap...hitam semua pandang
Kelam...sunyi di semua kenang
Jiwa mati tahu, kamu seorang
Bagi hidup kini mayat tergenang
Selamat tinggal...selamat datang
Diri yang segala hilang.
Laut pelan menelan tubuhku
Tulang dan darah beku
Di dingin kutub terpaku.
Gunung es itu pun rusak
Kapalku keras menabrak
Dan pesta hancur tak terelak
Tawa kini puing berserak.
Kupandang wajahmu pasi
Menjauh dari mata mimpi
Seperti sisa anggur di palka
Sirna di misteri samudera
Ingatan padamu kini maut
Hidup tinggal sakit kupagut
Di tubuh yg terkubur laut
Menyisa waktu melulu tunggu
Jiwa kosong bilakah bertaut.
Gelap...hitam semua pandang
Kelam...sunyi di semua kenang
Jiwa mati tahu, kamu seorang
Bagi hidup kini mayat tergenang
Selamat tinggal...selamat datang
Diri yang segala hilang.
Datangnya radar kebisuan malaikha
19-03-16
Comments
Post a Comment